11/07/2010

Ditemukan Pyramid Kuno Di Dasar Laut Jepang

Selama ini, orang menganggap piramida hanya terdapat di Mesir. Padahal di berbagai wilayah lainnya di dunia juga secara berturut-turut telah ditemukan piramida zaman prasejarah. Seperti misalnya peradaban bangsa Maya di Amerika Selatan, peradaban bangsa Yunani di Eropa, wilayah Asia dan lain-lain, telah ditemukan piramida yang bentuk dan besar kecilnya tidak sama.

Artikel ini memperkenalkan sebagian piramida yang ditemukan di Jepang, piramida-piramida ini sepertinya tidak ada hubungan apa pun dengan bangsa Jepang modern, mungkin dibuat oleh manusia prasejarah yang jauh sebelum adanya sejarah.

Sejumlah piramida dan bangunan batu raksasa ditemukan di dasar laut lepas pantai Jepang. Peradaban maju itu tidak ada hubungannya dengan peradaban Jepang sekarang ini.

Sejak tahun 1950-an, di berbagai wilayah Jepang secara berturut-turut telah ditemukan peninggalan piramida dalam jumlah besar dan bangunan batu raksasa, dari masa sejarah yang sangat lama, di antaranya beberapa piramida karena permukaannya tertutup oleh debu dan tanah, serta dipenuhi dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan, bagian luar tampak seperti sebuah gunung yang tinggi. Orang Jepang Jiujing Shengjun bahkan menemukan adanya hubungan tertentu antara bangsa Jepang dengan bangsa Yahudi pada zaman dahulu.






Tidak hanya demikian, pada tahun-tahun terakhir ini di dasar laut lepas pantai Jepang telah ditemukan banyak sekali peninggalan peradaban zaman purbakala. Sejak Maret 1995, penyelam menemukan 8 tempat peninggalan yang tersebar di sekitar Hiroshima hingga lautan Pulau Yonaguni.

Tempat peninggalan pertama adalah sebuah konstruksi persegi empat yang sangat menarik, namun tidak begitu jelas dan ditutupi oleh karang sehingga bagian buatan manusianya tidak bisa dipastikan. Setelah itu, seorang atlet penyelam di musim panas tahun 1996 di luar dugaan menemukan sebuah teras beruncing raksasa di kedalaman 40 kaki di bawah permukaan laut Oklahoma Selatan, dipastikan merupakan hasil buatan manusia.





Dan melalui pencarian lebih lanjut, tim penyelam lainnya menemukan lagi sebuah monumen lain dan lebih banyak lagi bangunan buatan manusia. Mereka mendapati jalan yang panjang dan luas, tangga dan pintu lengkung yang tinggi dan megah, serta batu raksasa yang dipotong dengan sempurna. Semua ini dipersatukan selaras dengan gaya bangunan berbentuk garis lurus yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Dalam beberapa bulan selanjutnya, kalangan arkeologi Jepang ikut serta dalam penggalian yang membangkitkan semangat ini. Tidak lama kemudian, mereka menemukan lagi sebuah konstruksi yang berbentuk piramida yang sangat besar di kedalaman 100 kaki di bawah permukaan laut tidak jauh dari pegunungan Sinaguni yang berjarak 300 mil dari Hiroshima.

Benda raksasa ini terletak di sebuah kawasan luas yang kelihatannya digunakan untuk penyelenggaraan upacara, pada kedua sisinya terdapat pintu menara raksasa, bangunan ini panjang 240 kaki, lebar 600 kaki, dan tinggi 90 kaki, dan sejarahnya dapat dilacak kembali minimal 8.000 tahun SM.


Oleh karena visibilitas normal adalah 100 kaki di bawah permukaan laut, maka tingkat kejernihan pandang peninggalan ini cukup untuk pengambilan foto dan rekaman video. Gambar-gambar tersebut muncul dalam berita utama di koran-koran Jepang melebihi satu tahun lamanya, arkeolog berpendapat, bahwa ini mungkin adalah sebuah bukti awal adanya peradaban zaman batu yang masih belum diketahui orang.

Ahli geologi, Profesor Masaki Kimura dari Universitas Hiroshima, yang pertama-tama mengadakan penelitian ini dan mengambil kesimpulan bahwa bangunan yang mempunyai lima tingkat konstruksi ini adalah buatan manusia. Dia mengatakan: Bahwa bangunan ini bukan benda hasil alamiah.

Jika hasil alamiah, seharusnya pecahan yang terbentuk melalui korosi bertumpuk di atasnya, namun tidak ditemukan pecahan batu seperti ini. Dia menambahkan, bahwa sekeliling bangunan terdapat suatu yang mirip jalanan, dan ini semakin membuktikan bahwa ia adalah buatan manusia.


Profesor ilmu geologi Universitas Boston Robert Sketche menyelam dan memeriksa bangunan tersebut. Dia mengatakan, Jika diamati, bangunan itu seperti serentetan tangga raksasa, setiap tangga tingginya kurang lebih 1 meter. Esensial penampang bangunannya mirip dengan piramida model tangga. Ini merupakan sebuah struktur yang sangat menarik.


Pengikisan air yang alami ditambah lagi dengan proses perpecahan batu berkemungkinan menghasilkan struktur seperti ini, namun kami masih belum menemukan proses yang bagaimana dapat menghasilkan penampang tangga yang begitu tajam.

Bukti selanjutnya yang dapat membuktikan bahwa bangunan tersebut adalah buatan manusia adalah beberapa tumpukan kecil dari batu yang ditemukan di sekitarnya. Mirip dengan bangunan utama, piramida-piramida mini ini dibentuk dari batu hampar berbentuk tangga yang disatukan, lebarnya 10 meter dan tinggi 2 meter.

Profesor Kimura berpendapat, bahwa masih terlalu pagi jika ingin mengetahui siapa yang telah membuat monumen tersebut atau apa tujuannya. Dia mengatakan, Bangunan ini mungkin adalah sebuah istana dewa dari agama zaman dahulu, digunakan untuk memuja-muji dewa tertentu, sama seperti penduduk Hiroshima yang percaya pada dewa Nirai-Kanai yang dapat mendatangkan kesejahteraan dari laut kepada mereka.

Oleh karena berdasarkan catatan, 10 ribu tahun lampau tidak ada manusia yang mampu membuat monumen seperti ini, maka ini mungkin adalah sebuah bukti peradaban manusia yang tidak diketahui orang.


Hanya manusia yang memiliki teknologi tingkat tinggi baru mampu menyelesaikan proyek seperti ini, dan sangat mungkin berasal dari daratan Asia yang mengandung peradaban manusia paling kuno. Bangunan yang demikian raksasa harus menggunakan mesin tertentu baru dapat menyelesaikannya, lanjut Profesor Kimura.


Masa peradaban Jepang sekarang ini berawal dari zaman batu baru sekitar tahun 9000 SM. Penghidupan orang-orang pada zaman itu adalah berburu dan mengumpulkan makanan. Tidak mungkin ada teknologi maju untuk membuat bangunan seperti piramida raksasa tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa sebelum peradaban Jepang kali ini, di kawasan Jepang ini, pernah ada peradaban manusia yang sangat maju, dan ia dengan bangsa Jepang sekarang tidak mempunyai hubungan apa pun.


Sumber :
situslakalaka.blogspot.com

Misteri Tulang Naga berkaki enam dari Bangka

Di hari Raya pertama Idul Fitri 1431 H, Masyarakat Toboali dihebohkan dengan penemuan tulang rangka yang di issuekan sebagai seekor “Naga berkaki enam”.



Konon katanya panjangnya mencapai ratusan meter. Untuk mengobati rasa penasaran, kami datang langsung kelokasi penemuan. Nah, untuk semuanya yang pernah/belum mendengar tent...ang berita tersebut, kami berbagi berita berupa Fhoto dan sekilas info tentang “ Mistery Naga “.


1. Lokasi Kerangka Tulang Di Desa Limus, Dari Toboali arah utara melewati daerah transmigrasi, jaraknya ± 15 km. Disimpan di rumah seorang nelayan setempat sebagai sang penemu “Naga”. Menurut beliau Kerangka tersebut ditemukan pada hari kelima bulan Puasa 1431 H dilaut pada kedalam ± 3m didepan muara sungai Nyire.

Saat ditemukan terlihat ada semacam pukat yang tersangkut pada sesuatu yang tersembul di atas permukaan air. Setelah didekati dan ditusuk-tusuk dengan ujung dayung ternyata itu adalan kerangka tulang yang posisinya melengkung seperti bulan sabit. Seterusnya Kerangka tersebut diambil dengan angkutan perahu, Untuk kerangka bagian kepala diperlukan tenaga 15 orang untuk mengangkatnya.


2. Menurut penuturan sang penemu pada saat terlihat pertama yang berupa pukat dan sesuatu yang menonjol, itu adalah bulu2 dan tanduk pada kepala kerangkan tersebut. Bulu2 tersebut seperti layaknya rumbai bulu pada kepala seekor kuda. Benda tersebut tidak ada di fhoto lantaran menurut sang penemu, setelah benda tersebut yang sebelumnya telah dilihat oleh Bapak Bupati Basel tidak diperlihatkan lagi pada umum.


3. Sebagai yang telah melihat langsung kerangka tersebut dapat kami beri gambaran, lingkar badan “mahluk” tersebut berkisar ± 2 m dengan panjang badan ± 15 meter. Dilihat dari bentuk kerangka kepala mengarah kepada bentuk seeokor ikan paus.Hanya pada tulang ekor yang masih terdapat sisa daging yang menempel, pada bagian tulang yang lain bersih dan berwarna putih kusam.

Demikian sekilas info tentang Isue “ Naga berkaki enam” dari Bangka Selatan. ini fotonya :








Sumber :
kaskus.us

8 Hal Mengejutkan dari Buku Stephen Hawking


Jakarta Mulai dari ide semesta hingga pythagoras matematika, berikut delapan hal mengejutkan dari buku baru Stephen Hawking, The Grand Design.

Buku ini ditulis bersama dengan rekan fisikawan Stephen Hawking, Leonard Mlodinow dari Caltech. Buku ini berisi jawaban pertanyaan utama mengenai asal usul semesta.

1. Masa lalu adalah kemungkinan
Menurut Hawking dan Mlodinow, mekanika kuantum berhubungan dengan sifat alam dan energi, jika tidak dipaksa memilih, maka hal itu akan menggantung pada ketidakpastian. Bagaimanapun cara kami meneliti masa kini, masa lalu dan masa depan itu tak pasti dan hanya ada pada spektrum kemungkinan.

2. Kekuatan cahaya
Fakta lucunya, sebuah lampu malam 1 watt memancarkan bermiliar-miliar foton tiap detiknya. Foton ini seperti paket cahaya yang mendekat. Membingungkannya, foton bertingkah seperti partikel dan gelombang.

3. Teori segala sesuatu
Menurut Hawking dan Mlodinow, jika ada teori segala sesuatu yang mampu menggambarkan seluruh semesta, teori itu adalah Teori M. Teori M merupakan model yang memiliki semua properti yang dulunya kita kira teori final, katanya. Satu konsekuensi teori ini, semesta tak hanya satu dan memiliki banyak saudara dengan hukum fisik dan properti berbeda.

4. Relativitas umum
Jika banyak yang mengira relativitas umum hanya berlaku pada benda super besar di luar kehidupan normal, seperti galaksi dan lubang hitam, sebenarnya membengkokkan ruang waktu dapat mempengaruhi hal-hal yang kita tahu dan gunakan. Jika relativitas umum tak diperhitungkan dalam sistem navigasi satelit GPS, eror dalam posisi global akan terakumulasi sekitar 10 kilometer tiap harinya, kata buku itu.

5. Ikan tertindas
Beberapa tahun lalu di kota Monza di Italia, seorang pemilik ikan emas dipenjara. Hukum ini dimaksudkan guna melindungi ikan dari sifat alami realitas. Hawking dan Mlodinow membahas hal ini untuk menunjukkan bahwa tak mungkin mengetahui sifat alami realitas.

6. Pythagoras mencuri kredit
Penulis berusaha menegaskan matematikawan Yunani Pythagoras bukan penemu teori Pythagoras. Formula yang menggambarkan hubungan tiga sisi segitiga (a2 + b2 = c2) ternyata telah diketahui lebih dulu. Kaum Babel telah mendokumentasikan ide dasar tablet matematika kuno sebelum Pythagoras muncul pada 570 sebelum masehi.

7. Partikel dasar tak pernah kesepian
Partikel dasar pembangun blok proton dan netron selalu muncul berkelompok, tak pernah sendirian. Tampaknya, kekuatan pengikat partikel dasar meningkat ketika jarak semakin jauh. Maka dari itu, tak pernah ada partikel dasar bebas ditemui. Proton dan netron sendiri terbuat dari tiga partikel dasar.

8. Semesta adalah pencipta dirinya sendiri
Pernyataan paling dibicarakan dalam buku ini adalah kita tak butuh Tuhan untuk menjelaskan apa yang memicu penciptaan semesta. Tak perlu memohon pada Tuhan untuk membuat semesta, tulis Hawking dan Mlodinow. Gantinya, sains akan menjelaskan awal mula semesta. Karena ada hukum gravitasi, semesta dapat dan akan tercipta dengan sendirinya.

sumber: inilah.com

10 Kota Hilang Paling Terkenal

Sebuah kota akan menjadi kota hilang saat ditinggalkan oleh penduduknya dan dibiarkan begitu saja, sehingga meninggalkan banyak peradaban yang kemudian hilang begitu saja. Hal ini bisa terjadi karena perang, bencana alam, dan masih banyak lagi sebab-sebab lain. Namun seiring dengan perkembangan zaman, legenda kota hilang itu mulai muncul kembali ke permukaan. Banyak para ahli yang kemudian menemukan reruntuhan-reruntuhan bekas kota. sehingga kemudian mula banyak muncul legenda kota yang hilang.

Terlepas dari mitos kenyataan, disini saya akan memamparkan 10 kota hilang yang paling terkenal, memang sih di dunia ini sebenarnya ada banyak kota hilang, tapi menurut saya 10 daftar kota hilang yang saya paparkan ini adalah yang paling terkenal dan banyak menyedot perhatian publik.

Berikut adalah daftar 10 kota hilang paling terkenal :

10. Atlantis
Atlantis digambarkan oleh Plato sebagai peradaban maju dan kekuatan laut yang tangguh, Atlantis dikatakan telah menaklukkan sebagian besar wilayah Eropa sebelum tenggelam ke laut. Menurut mitos tradisional, kota ini tenggelam kerana murka para dewa atas kelakuan para penghuni kota ini, tapi menurut penelitian Ilmiah, kota ini mungkin tenggelam karena gejala geologis.


9. The City of Caesars
Juga dikenal sebagai Kota Berkelana dan Kota Patagonia, The City of Caesars adalah kota mitos yang diyakini terletak di ujung selatan Amerika Selatan. Kota ini belum pernah ditemukan, dan pada saat ini dianggap legenda.


8. Troy
Troy adalah kota legendaris yang terletak di Turki modern. Troy sudah lama dianggap oleh banyak orang sebagai mitos biasa, sampai akhirnya digali pada 1870-an. Dan kemudian Ditemukan banyak reruntuhan reruntuhan bangunan yang dianggap sebagai arsitektur modern di jamanya.


7. The Lost city of Z
The lost city of Z adalah peradaban hilang yang terletak jauh di pedalaman hutan Brazil (hutan Amazon). Kota hilang ini dikatakan sebagai peradaban maju dengan jaringan canggih dari jembatan, jalan, dan kuil-kuil. Hal ini dibuktikan dengan ditemukan banyak peninggalan alat-alat canggih di pedalaman hutan amazon.


6. Petra
Petra dianggap sebagai kota paling indah dari semua kota pada daftar ini, Petra terletak di Jordon. Ciri yang paling menonjol adalah arsitektur indah batu, yang diukir dari batuan pegunungan di sekitarnya yang mulai dieksplorasi sejak abad 18, hingga kini, keindahan arsitektur bangunan batu petra masih tetap bisa kalian nikmati jika kalian berlibur ke Jordania.


5. El Dorado
Inilah kota hilang yang paling dicari, karena kota ini dikenal sebagai kota emas. Diperkirakan banyak sekali emas yang ada di kota ini. El Dorado adalah sebuah kerajaan mistis konon ditemukan di hutan Amerika Selatan. Kota ini dikatakan dipimpin oleh seorang raja yang kuat dan dengan kekayaan emas yang tak terhingga.


4. Memphis
Didirikan pada tahun 3100 SM, Memphis adalah ibu kota Mesir kuno, dan menjadi pusat administrasi peradaban yang selama ratusan tahun sebelum akhirnya ditinggalkan oleh penduduknya seiring dengan munculnya Thebes dan Alexandria. Di bekas wilayah kota ini, banyak ditemukan reruntuhan bangunan-bangunan mesir kuno.


3. Angkor
Daerah Angkor di Kamboja dan sekitarnya dikenal sebagai salah satu pusat industri di asia bahkan dunia, dan salah satu peninggalan paling terkenal adalah kuil Angkor Wat yang umumnya dianggap sebagai monumen keagamaan.


2. Pompeii
Kota Romawi Pompeii hancur dalam AD 79 setelah Gunung Vesuvius meletus di dekatnya dan mengubur seluruh komunitas di bawah 60 kaki abu dan batu. Kota ini diperkirakan memiliki sekitar 20.000 penduduk pada saat itu, dan itu dianggap sebagai salah satu tempat liburan utama untuk kelas atas masyarakat Roma.


1. Machu Pichu
Kota ini terletak di dekat Lembah Urubamba di Peru, kota ini pernah ditemukan dan dijarah oleh conquistador, Machu pichu menyimpan banyak peninggalan reruntuhan kuno yang sering disebut sebagai kuil machu pichu. Arsitektur bangunan yang sangat indah pada kuil machu pichu membuktikan betapa tingginya peradaban machu pichu saat masa jayanya.


sumber: http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=117545

11/06/2010

ilumination (iluminati)





Illuminati adalah sebuah persaudaraan kuno yang pernah ada dan diyakini masih tetap ada sampai sekarang walaupun tidak ada bukti - bukti nyata keberadaan persaudaraan ini sampai saat ini. Illuminati berarti Pencerahan Baru. Para penganut Illuminati disebut Illuminatus yang berarti Yang Tercerahkan. Illuminati sebelumnya bernama Perfectibilists didirikan oleh Adam Weishaupt (1748-1811) seorang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Ingolstadt, memiliki latar belakang pendidikan sebagai seorang Jesuit yang lalu menjadi seorang pendeta Katolik dan selanjutnya mengorganisasi House of Rothschild. Pada perkembangan selanjutnya, ia beserta organisasi yang dipimpinnya memiliki pandangan-pandangan yang menyimpang (bid'ah) dari ajaran resmi gereja Katolik, sehingga ia diekskomunikasi (dilarang mengajarkan pahamnya) oleh gereja dan dikeluarkan dari kelompok gereja kristiani. Illuminatus adalah orang - orang yang mencari jawaban apa yang disebut agama sebagai misteri Tuhan. Menurut mereka dengan ilmu pengetahuan tidak ada lagi misteri Tuhan, semua ada jawabannya.


Dalam novel "Angels and Demon" karya Dan Brown; Salah seorang Illuminatus yang terkenal adalah Galilei Galileo seorang ahli antropologi yang terpaksa harus dihukum rumah seumur hidup oleh gereja akibat membuat pernyataan bahwa pusat alam semesta yang bukan bumi adalah matahari. Pernyataan tersebut dianggap menyinggung gereja karena secara tidak langsung menyatakan bahwa Tuhan dengan sengaja menempatkan pusat kehidupan di planet lain. Sejak saat itu illuminatus diburu oleh para kaum gereja. Mereka diburu dan diberi stamp salib didada mereka baru kemudian dibunuh. Illuminati kemudian bergerak dari bawah tanah sebagai sebuah kelompok rahasia yang paling dicari oleh gereja. Para illuminatus yang melarikan diri kemudian bertemu dengan kelompok rahasia lainnya yaitu kelompok ahli batu yang bernama Freemasonry atau lebih sering disebut sebagai kelompok Mason.


Sejak bergabung dengan kelompok Freemasonry, illuminati menjadi semakin kuat karena dibantu oleh jaringan kelompok Freemasonry yang sepertinya tidak menyadari telah dijadikan alat transportasi aman oleh illuminati. Illuminati terus diburu oleh gereja. Mereka dicap sebagai penganut paham Luciferian Conspiracy, dikarenakan mereka, sama seperti halnya Freemasonry, memiliki ritual pemujaan kepada "Sang Arsitek Agung" / "The Great Architect", yang dilambangkan oleh mereka berupa "The Wholeseeing-Eye" / "Mata tuhan" (diambil dari legenda mesir); yang merupakan simbol dari Lucifer (sebutan setan dalam tradisi kristiani).



Sejak 1782 gerakan Illuminati menyebar dari Denmark sampai ke Portugal, bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang Inggris yang terilluminasi bergabung dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun yang sama. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg. Di Lisabon seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada tahun 1788 trio ini melancarkan pemberontakan Illuminati yang pertama, Inconfidencia Mineira, tetapi pemberontakan itu ditumpas ketika baru saja berputik oleh raja muda Marquis de Barbacena. Hingga saat ini, mereka berjuang secara diam-diam melawan dan berusaha meruntuhkan gereja katolik roma, yang dianggap melambangkan kekuasaan dari Yesus Kristus, musuh Lucifer.

Freemason di Indonesia

“Kebangkitan Nasional” berdengung disekitar pendengaran kita. Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia.

Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan.

Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi Internasional di bawah pendudukan Belanda yang disebut dengan organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas) atau yang dikenal pada waktu penjajahan Belanda disebut dengan “Vrijmetselarrij”. Fakta ini jarang sekali diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat dirahasiakan sekali usaha dari organisasi terselubung ini.

Di dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962**” dijelaskan dengan gamblang bagaimana campur tangan freemason terhadap Budi Utomo dalam kaitanya menyebarluaskan faham keyahudian di dalam tubuh budi Utomo ini. Kita dapat lihat pada kutipan berikut ini:

“…pengaruh Tarekat Mason Bebas atas emansipasi segmen penduduk Indo-Eropa telah mendapat perhatian , tidaklah terlupakan bahwa mereka juga mempunyai pengaruh dalam gerakan nasional Indonesia. Kaum Mason Bebas sudah pada tahap dini mengadakan hubungan dengan salah satu organisasi politik Indonesia yang pertama, yang bernama ‘’Budi Utomo’’ ”. (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii).


Hamengku Buwono VIIIMangkunegaran vii SoloMangkunegaran vii SoloMangkunegaran vii SoloPakualam_VIIIPakubowono_VIIIResiden SurakartaDari kiri Kekanan : Hamengku Buwono VIII - Mengkunegaran VII - Paku Alam VIII - Pakubowono VIII - Residen Surakarta
Sekilas mereka memakai seragam yg banyak kemiripan dgn seragam para pejabat Belanda yg rata rata anggota Freemason, apakah ini suatu kebetulan?

Pada awal masa gerakan nasional kaum Mason bebas sudah berusaha menguasai perpolitikan Indonesia dengan cara sokongan keuangan bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berbakat. Kehebatan kaum Mason Bebas di Indonesia ini pada kemudian hari tampak pada pendirian sekolah-sekolah dan perpustakaan yang tersebar hamper diseluruh Indonesia, kita dapat lihat lokasi-lokasi dan waktu berdirinya sekolah-sekolah bentukan kaum Freemason ini,:

1875 di Semarang
1879 di Batavia
1885 di Yogyakarta, dua sekolah
1887 di Surakarta dan Magelang
1888 di Buitenzorg (Bogor)
1889 di Padang dan Probolinggo
1892 di Semarang, sekolah kedua
1897 di tegal
1898 di Bandung dan Manado
1899 di Aceh
1900 di Malang
1903 di Malang, sekolah kedua
1905 di Bandung, sekolah kedua
1907 di Blitar
1908 di Surabaya
1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri
1926 di Malang, sekolah ketiga

Selain mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka peprustakaan yang disebut “De Verlichting” dan pada tahun 1917 ditempatkan di Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat yang ada loge. Pada tahun 1877 didirikan sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian:

1878 di Yogya
1879 di Surabaya
1882 di Salatiga
1889 di Probolinggo
1890 di Buitenzorg (Bogor)
1891 di Bandung
1892 di Menado
1895 di Manado
1897 di Tegal
1899 di Medan
1902 di Ambon
1902 di Malang
1908 di Magelang
1907 di Blitar

Usaha-usaha dari kaum Mason Bebas ini juga berujung pada perekrutan anggota-anggota pada Budi Utomo yang ditarik untuk menjadi anggota Tarekat Mason Bebbas ini. Usaha penetrasi dari luar sangatlah sukar mengingat kaum terpelajar pada saat itu masih dibilang relative sedikit, untuk memuluskan usaha-usaha Mason ini, mereka melakukan penetrasi kedalam tubuh Budi Utomo. Dalam usaha Freemason ini, rupanya bantuan dana merupakan sumber utama untuk menyebarluaskan manifesto politik Freemason pada Budi Utomo, seperti bantuan dari Loge Mataram (cabang Freemason di Yogyakarta waktu itu):

“ Tarekat Mason Bebas…”melalui perantaraan Paku Alam”, memberikan bantuan kepada “Budi Utomo”. Loge Jogya “Mataram” ia sebut sebagai suatu lembaga yang berbakti dan pantas dihormati”. (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 48).

Beberapa tokoh Indonesia yang menjadi member Budi Utomo juga sejatinya merupakan aktifis dari Tarekat Mason Bebas ini, kita dapat lihat seperti Pangeran Arionotodirojo (1858-1917). Masuk keanggotaan loge Mataram pada tahun 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elit Jawa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap sebaga pergerakan rakyat Jawa, selanjutya kita temukan Raden Adipati Tirto Koesoemo Bupati Karanganyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun 1895. ketua pertama Boedi Oetomo. Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.

Dan tokoh yang dipanggil menhadap Marsekal Terauchi ke kota Saigon bersama Ir. Sukarno dalam kaitanya dengan kemerdekaan Indonesia, yaitu Dr. Radjiman Wediodipoera (Wediodiningrat) 1879-1952. Antara tahun 1906 dan 1936 dokter pada keraton Solo. Sarjana dan penulis mengenai falsafah budaya. Pejabat ketua Boedi Oetomo 1914-1915. pada tahun 1945 memainkan peranan penting sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Sebenarnya gerakan kebangkitan nasional versi Budi Utomo ini lebih dapat disebut sebagai usaha bercokolnya Yahudi di Indonesia melalui selubung kaum Freemason atau Tarekat Mason Bebas, karena kita juga dapat temui komunitas Yahudi di Indonesia.

Jika Yahudi pra kemerdekaan yang tergabung di dalam Freemason itu hengkang setelah keputusan Presiden pertama Ir. Sukarno tentang organisasi terlarang Freemason (dan organisasi terselubung lainnya seperti Rotary Club dan Lions Club), ternyata di kemudian hari Freemason dan Yahudi ini kembali eksis setelah sembunyi-sembunyi.

Modus operandi mereka mengaku sebagai keturunan Arab, umat awam pasti akan terkecoh karena Yahudi dan Arab dalam segi fisik tak jauh berbeda. Bukti eksisnya Yahudi ini dapat kita telusuri. Contoh paling mudah tentang eksisnya Yahudi serta Sinagognya yang sampai detik ini masih eksis berdiri karena dipertahankan sebagai Cagar Budaya, dapat kita lihat pada daerah Surabaya, tepatnya Jalan Kayon no. 4 Surabaya, utara Delta Plaza Surabaya saat ini, di daerah Gubeng, seperti tampak pada foto di bawah ini:


Jalan Kayon no. 4 Surabaya, Jawa Timur, anda tinggal berjalan kaki menghadap utara dari Monumen Kapal Selam Surabaya, maka akan terlihat rumah Synagogue tersebut di sisi kanan jalan.


Buku Tarekat Mason Bebas ini hanya dicetak 5000 eksemplar oleh Pustaka Sinar Harapan, dan hanya diterbitkan 1 kali cetak yaitu pada tahun 2004, menurut keterangan dari Masyhud SM (penerjemah dan penulis buku best seller “Misteri Natal” dan “Dialog Santri-Pendeta”) yang penulis hubungi lewat telepon selulernya, buku tersebut hak penerbitan dan pencetakannya telah dibeli oleh orang Yahudi, karena memang tujuan buku ini bukan untuk konsumsi publik, melainkan dipersembahkan kepada para anggota dan mantan anggota dari Tarekat Mason Bebas di Hindia-Belanda dulu dan di Indonesia

Freemasonry (Mason Bebas)

Freemasonry (bahasa Inggris) atau Vrijmetselarij (bahasa Belanda) adalah sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada tahun 1717. Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat Ksatria Templar ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.

lambang Freemasonry

Di Skotlandia, Templar ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry, sebuah istilah yang sebenarnya nama lain dari perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmud.


Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompok besar (Ritus Skotlandia dan Ritus York) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda.

Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki oleh Freemasonry. Nona Helena Blavatsky dan Kolonel Henry Steel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa gerakan mistik ini ke Nusantara.

Di Hindia-Belanda dahulu, rumah pertemuan kaum Vrijmetselarij, dalam bahasa Belanda Loge atau Loji dalam bahasa Indonesia seringkali disebut sebagai "rumah setan". Sejak zaman presiden Soekarno, gerakan ini dilarang di Indonesia.

Loji-loji Freemasonry ternama di Nusantara tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia seperti di Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jawa, Sulawesi, dan sebagainya.

Salah satu yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para angota Mason.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/70/Square_compasses.png
lambang kaum Vrijmetselarij

Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.

Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian Freemasonry secara etimologis berarti â€Å“tukang-tukang bangunan yang merdeka.

Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad pertengahan.

Freemasonry di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang. Tetapi maksud Freemasonry di sini adalah tidak terikat dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason.

Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan pemeluk Masehi, dengan cara pem*bunuhan terhadap orang per-orang.

Me*nu*rut buku Kabut-kabut Freemasonry, salah seorang yang disebut sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Freemasonry selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun Islam.

Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).

Organisasi ini sulit dilacak karena struktur*nya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:

1. Menghapus semua agama.

2. Menghapus sistem keluarga.

3. Mengkucarkacirkan sistem politik dunia.

4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).

Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.

Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap rapat mereka, serta berisikan 24 bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.

Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme)

Freemansory terbagi ke dalam tiga tingkatan: (1) Majelis Rendah atau Freemansory Simbolis; (2) Fremansory Majelis Menengah; dan (3) Fremansory Majelis Tinggi.

Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry tidak mempersoal*kan agama calon anggota. Bahkan calon anggota disumpah sesuai dengan agama yang dianutnya. Dalam Freemasonry diadakan model kenaikan pangkat hingg level ke-33 bagi orang-orang Goyim. Orang-orang yang berhasil dijaring kemudian diberikan tugas untuk menyebarkan paham Freemasonry dan bekerja untuk mereali*sasikan tujuannya.

Orang-orang tertarik kepada Freemasonry karena mereka menganggap bahwa organi*sasi ini bergerak di bidang kemanusiaan. Di balik itu mereka menanamkan doktirn Pengembangan Agama atau Polotisme, yang mengatakan semua agama itu sama, baik, dan benar. Lebih jauh Freemasonry dengan secara halus membawa anggotanya memahami Atheisme.
[sunting] Penentang dan Kritik untuk Freemasonry
[sunting] Muslim anti-Masonry

Banyak Muslim yang anti-Masonry beralasan bahwa Freemasonry sangat dekat dengan Semitisme dan Zionisme, meski kritikus lainnya mengatakan bahwa Freemasonry ada hubungannya dengan Dajjal. Beberapa Muslim lainnya yang anti-Masonry beranggapan bahwa Freemasonry memiliki misi untuk mempromosikan Yahudi di seluruh negara di dunia, dan misi terbesar mereka adalah mendirikan Kuil Solomon di Jerusalem setelah menghancurkan Masjid Al-Aqsa. Pada artikel 28 dari konvensi Hamas, dinyatakan bahwa Freemasonry, Rotary, dan grup yang serupa lainnya "bekerja dalam kerangka dan berdasarkan instruksi Zionisme ..." Namun, beberapa negara seperti Turki dan Malaysia membolehkan Grand Lodge.
[sunting] Gereja Katolik Roma

Gereja Katolik Roma adalah institusi keagamaan pertama yang menyatakan bahwa Freemasonry adalah gerakan terlarang dan sesat (bid'ah). Hal ini dikarenakan sepak terjang Freemasonry :

- Sejarah berdirinya dan berkembangnya Freemasonry yang berasal dari gerakan "Knights of Templar" (Satria Templar); yaitu organisasi yang tadinya berada dalam naungan gereja katolik pada zaman perang salib, namun pada perkembangan berikutnya organisasi ini mengembangkan sistem ritual magis sendiri yang bertentangan dengan ajaran gereja katolik (penyembahan dewa kuno bernama Baphomet yang berkepala kambing dan berbadan manusia, pada perkembangan berikutnya oleh Templar diartikan sebagai Lucifer), dan berkecimpung di dunia politik dan ekonomi begitu dominan hingga berkeinginan menguasai segala bidang pada zaman itu. Oleh karenanya Templar dilarang dan dinyatakan sesat oleh gereja katolik roma.

- Freemasonry menganggap diri sebagai kelanjutan dari Satria Templar, sehingga memiliki ritual, sistem dan tujuan yang sama pula. Mereka memiliki ritual magis dan mistik yang ditujukan kepada "Sang Arsitek Agung" / "The Great Architect" yang bernama lain Lucifer dan Baphomet. Lucifer secara tradisi kristiani adalah setan, musuh dari Tuhan.

pedang dan tameng kesatria templar

Freemasonry memiliki visi dan misi untuk menghancurkan keberadaan agama kristiani di dunia, secara khusus ditujukan kepada penghancuran gereja katolik roma yang dianggap oleh mereka sebagai gereja kristiani yang didirikan oleh Yesus (secara tradisi dipercaya bahwa paus pertama gereja katolik roma adalah rasul Petrus, murid Yesus sendiri), yang oleh mereka berarti melambangkan kekristenan dan Yesus sendiri. Visi dan misi ini telah dinyatakan dalam dokumen-dokumen dan doa-doa mereka.

- Gereja katolik roma memandang Freemasonry (dan juga Illuminati) sebagai gerakan perintis munculnya antikristus. Antikristus secara tradisi kristiani adalah gerakan bersifat iblis yang dipercaya akan muncul pada zaman akhir untuk menyesatkan seluruh dunia sebelum kiamat.

Di Indonesia, gerakan Freemasonry dan gedung pertemuan mereka pernah ada, namun akhirnya dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada zaman pemerintahan Soekarno. Pada saat masih ada dan eksis di Indonesia, mereka sangat aktif menentang gereja katolik di Indonesia.
Anggota terkenal

* Enrico Fermi
* Johann von Goethe
* Voltaire
* Duke Ellington
* Rudyard Kipling
* Louis Armstrong
* Winston Churchill
* Giuseppe Garibaldi
* Charles Lindbergh
* Walt Disney
* beberapa Presiden Amerika Serikat:
o George Washington
o James Monroe
o Andrew Jackson
o Martin Van Buren
o James Polk
o James Buchanan
o Abraham Lincoln (dilantik secara anumerta oleh loji yang telah ia ajukan, dan diingkari, keanggotaan saat mencalonkan diri untuk Senat AS)
o Andrew Johnson
o James Garfield
o William McKinley
o Theodore Roosevelt
o William Taft
o Warren Harding
o Franklin D. Roosevelt
o Harry Truman
o Lyndon Johnson
o Gerald Ford
o George Bush
o George W Bush.

Artis Hollywood

* Madonna
* Victoria & David Beckham
* Daniel Radcliffe
* Lindsay Lohan
* Ashton Kutcher
* Demi Moore
* Keira Knightley
* Paris Hilton
* Horrison Ford

Anggota terkenal dari Indonesia

* Raden Saleh
* Dr. Radjiman Wediodiningrat
* Hamengkubuwono VIII
* Soemitro Kolopaking
* Sri Paku Alam VIII
* Raden Mas Tjokroadikoesoemo

Freemason

A hexagram is two equilateral triangles superimposed over each other. If you placed a hexagram over the Reverse side of the Great Seal, five of the points in the hexagram would point to letters in the latin words “Annuit Coeptis” and “Novus Ordo Seclorum” which translates to “Announcing the Beginning of,” and “the New World of the Ages” or “New World Order.”
asmon.jpg (36241 bytes)
Following the points of the hexagram in a clockwise order, they point to the following letters; “A” in Annuit, “S” at the end of Coeptis, “M” at the end of Seclorum, “O” at the end of Ordo and “N” in Novus. These letters spelled out “ASMON” which is an anagram of “MASON”. The word “Mason” is the shortened version of “FreeMason.”

The Masonic Square and Compass
The “G” stands for “God” (Lucifer)
A symbol of the Freemasons is the Square and Compass, and it makes for a good working substitute for super imposing a hexagram over the Great Seal and it obtains the same resulting letters of “ASMON” by putting the eye of the pyramid between the two legs of the compass. Five points, two from the compass and three from the square, were pointed at the letters “ASMON” which again, is the anagram of “MASON.”
asmonrlato.jpg (40208 bytes)
On the following map, you can see an upside down star (Satanic symbol) with the southern most point touching the White House. Located just north of this star is the Supreme Council 33° Temple, the place where Freemasons become 33rd Degree Masons. Also visible in the area of the U.S. Capitol Building is the symbol of the Freemasons; the square and compass.
wtau.gif (40265 bytes)
Washington D.C.
The top of the compass is made up of the streets surrounding the Capitol building. Making up the left leg of the compass is Pennsylvania Avenue which reaches in a straight line from the U.S. Capitol The top of the compass is made up of the streets surrounding the Capitol building. Making up the left leg of the compass is Pennsylvania Avenue which reaches in a straight line from the U.S. Capitol Building to the White House. The right leg of the compass is partially made up by the section of Maryland Avenue that’s between the U.S. Capitol Building and the modern day Federal Aviation Administration building. If you were to continue drawing a straight line while following the angle of Maryland Avenue, the line will end at the northern edge of the Jefferson Memorial which is directly South of the White House.

The Triple Tau

Another instance of connections between these symbols is a direct East to West line connecting the Capitol Building to the Washington Monument and a North to South line connecting the Washington Monument to the Supreme Council 33rd Degree Temple which is located 13 blocks north of the White House. The alignment of the North to South line from the Washington Monument to the Supreme Council 33rd Degree Temple implies that the real center of power in Washington is located in the temple. These two sets of lines make a right angle in the shape of a Square, from the Square and Compass symbol of FreeMasonry.
If you were to continue the East and West line from the Washington Monument to the Lincoln Memorial, the “Square” becomes and inverted “T” with one leg pointing toward the Supreme Council 33rd Degree Temple and the other two legs pointing toward the Capitol Building and the Lincoln Memorial. According to Masonic symbology this is known as the “Triple Tau” which is decoded from the words “I am that I am” by using the Atbash Cipher in conjunction with the Hebrew Alphabet. It is also one of the symbols used by the Royal Arch Masons. According to a Royal Arch degree in Masonry the Triple Tau is described by the following paragraph;
“The Triple Tau, signifying, among other occult things, Templum Hierosolyma, ‘the Temple of Jerusalem’. It also means Clavis ad Theosaurum – ‘A key to a treasure’ – and Theca ubi res pretiosa deponitur – ‘A place where a precious thing is concealed’, or Res ipsa pretiosa – ‘The precious thing itself’.”

Decoding the Great Seal

Superimposing this same Square and Compass symbol on the Front side of the Great Seal you will notice that the same five points were super imposed over key areas of the Eagle on the Seal. The eagle replaced the Phoenix(the original national bird) in 1841 as the National bird. The Phoenix has been a Brotherhood symbol since ancient Egypt. The Phoenix was adopted by the Founding Fathers for use on the reverse of the first official seal of the United States after a design proposed by Charles Thompson, Secretary of the Continental Congress.
asmonrlato.jpg (40208 bytes)
On the Front side of the Great Seal, the five points from the Square & Compass point to the following areas; the tip of the right wing, the tip of the left wing, the arrows held by the left talons, the tail feathers, and the olive branch held by the right talons. If a person were to derive letters from these areas by following the same clockwise fashion mentioned above on the reverse side of the seal, they would get the following result; “R” for the right wing, “L” for the left wing, “A” for the arrows, “T” for the tail feathers and “O” for the olive branch. These letters spell out “RLATO”. If you noticed from the previous decoding of “ASMON” to “MASON“, the letter M was moved from the middle of this series of letters to the left side. If you did the same with “RLATO” by moving the “A” to the left side of this series of letters and got “ARLTO”
“MASON” and “ARLTO” seemed to be portions of names of both the fraternity of Freemasonry and a geographic location. By adding four letters, “FREE” to “MASON” you get “FREEMASON”. If you take “ARLTO” and add the four letters “ING” & “N” in the appropiate locations you end up with “ARLINGTON.”
If a person were to take the “M” from “MASON” and turn it upside down, you would get “W” and the new series of letters from the reverse of the Great Seal would be “WASON”. By adding the five letters of “HINGT” in the appropiate location the result is the name of the next geograpic location; “WASHINGTON.” If you add the five letters of “CHES” & “N” to “ARLTO” in the appropiate locations the result is “CHARLESTON.”
From the Reverse side of the Great Seal, we eventually end up with the words “FREEMASON” and “WASHINGTON” by adding and adjusting the appropriate letters to “MASON”. You learned from Chapter 2 that George Washington was a Freemason. Washington D.C. was named after George Washington. Many of the Founding Fathers of the United States were masons. Today the majority of the most influential politicians serving in Washington are Freemasons.
From the Front side of the Great Seal, we ended up with the words “ARLINGTON” and “CHARLESTON.” These two words are the names for Arlington, Virginia and Charleston, South Carolina. What is the significance of these locations? Arlington, Virginia is the home of the Pentagon which is directly across the Potomac river from Washington D.C. and Charleston, South Carolina is the home of North America’s first Scottish Rite Lodge founded by the Freemasons.
Another thing to notice are the connections between the words derived from both the front and reverse sides of the Great Seal. Freemason (from the Reverse) and Charleston (from the Front) symbolically connect with each other. The first Masonic Scottish Rite lodge in North America was founded in Charleston, South Carolina and both have the number 33 in common. Charleston is located near 33° N Latitude and the 33rd Degree is the highest degree attainable in Freemasonry.
Washington(from the Reverse) and Arlington(from the Front) symbolically connect to each other by their symbiotic connection between the military presence of the Pentagon in Arlington and the White House in Washington where the Commander in Chief is located.
The geographic layout of both Arlington and Washington D.C. make up a square and its northern most point touches 39° N Latitude which happens to be a multiple of a very special number; 19.5°. 19.5° can be found by dividing 39° by the two boundary lines converging on this latitude. Therefore, 39° divided by two gives us 19.5°.
Why is 19.5° special? Over the course of several years of research, Richard C. Hoagland of the Enterprise Mission has found the number 19.5° in relation to Masonic and Ancient Egyptian symbology encoded in missions carried out by NASA. According to Hoagland, 19.5 is a number that is key to the geometric layout of ancient ruins at the Cydonia Region on Mars, which was photographed by the Viking Orbiter spacecraft in 1976, the year of the 200th Birthday of the United States, a country founded by Freemasons.
The Monuments of Mars, a book written by Hoagland, lays out the discovery of a geometric pattern encoded into the ruins of an ancient City and a Face like structure at Cydonia. This pattern shows that the artifacts at Cydonia are artificial in nature and were built by some race of intelligent beings. This complex was found in a series of photographs that were ridiculed by NASA and quietly filed away, one of them being photo 35A72 which contained the image of Cydonia.

Cydonia, Mars
According to Hoagland, the key or “Rosetta Stone” to the Cydonia complex was a five-sided structure that was named the D&M Pyramid (lower left corner; marked as “D”) after its discoverers, Vincent DiPietro and Gregory Molenaar. Further study of the D&M pyramid by Erol Torun, a cartographer for the Defense Mapping Agency, revealed the geometric alignments and connections between these Monuments of Mars. Multiple instances of 19.5 were found in this Pyramid and in the alightment of objects in the Cydonia region.
If the number 19.5 is present in Washington D.C. and Arlington, Virginia by dividing the latitude by two, what would happen if I compared this area to Cydonia? Very weird connections. Since the D&M pyramid is the geometric “Rosetta Stone” of the Cydonia region, what kind of a large five sided object in the area of Arlington, Virginia and Washington D.C. would serve a similar purpose? The Pentagon!
Now, with all the above information in your mind here is something even more interesting. We can clearly see Luciferic designs within the design of Government Center, Washington D.C. Lets take our knowledge one step further now.
Cydonia, Mars (above), has been the talk of the town for quite some time now. Everybody seems to be so interested in the face (center left). There is also a crator (in the upper right corner), “the city”, sits in the upper left corner, and the D&M pyramid (five sided) sits below center left. We know Avebury, England is an exact duplicate of the Cydonia region on Mars.
David Percy made this connection a while back. He reported his findings on the television show SIGHTINGS.
The Pentagon was built in the 1940′s by General Leslie Groves, the same general who was in charge of the Manhattan Project which created the Atomic Bomb. According to the Masonic conspiracy theory, King Kill 33°, by James Shelby Downward, General Groves was a FreeMason.

The Pentagon
The layout of the Geometry at Cydonia is most interesting (below). Notice the points of the D&M pyramid point to the center of the city, the face and the spiral mound(a circular hill-like structure called the Tholus, in the lower right corner). The same geometry exits not only in Avebury, England but in WASHINGTON D.C. AS WELL!!!!

Mars, Cydonia
After seeing the layout of the Geometry at Cydonia in The Monuments of Mars and how three corners of the D&M pyramid pointed to the City, the Face and a circular hill-like structure called the Tholus it occured to me that the same geometry existed in the area of Washington D.C. and Arlington. In other words, the Pentagon is the Rosetta Stone of this entire area.
If you start with the center of the Pentagon and draw lines outward through the five corners, these lines will end up connecting with the White House, Anacostia Park in the Anacostia Area of the District of Columbia, George Washington Masonic Memorial, Baileys Crossroads in Fairfax County, Virginia, and Rosslyn in Arlington, Virginia. According to the official webpage of Fairfax County, Bailey’s Crossroads is located in the “MASON” district, an obvious reference to Freemasonry.
The Pentagon corner facing South/Southeast pointed to another Masonic reference at the George Washington Masonic Memorial in Alexandria, Virginia. Finding all of these landmarks, and then connecting them with lines to make an even larger five sided pentagon that covered the Washington D.C/Arlington, Virginia area, we have a geometric pattern we can make comparisons with.
Washington D.C.
Matching the scale of an image of Cydonia with an image of Washington D.C. and Arlington, you can see the startling match below.
The large pentagon geometry was offset slightly by being wider in the east, but symbolically it made sense. Why? This geometry was obviously designed to be looked upon by the “Great Architech of the Universe” who resides in the Eastern sky according to the Freemasons. I also added the upside down star, the Square and Compass, and the inverted Tau symbol found in the map of Washington D.C. to show the connections between those Masonic symbols and the larger geometric layout revealed in this paper. The really strange part about this is discovered when you learn that Washington D.C. was built in the late 1790′s, while the Pentagon was built in the 1940′s, a time difference of 150 years, as if to imply this geometry is part of a long term plan.
After laying out this geometry on a picture of the Washington D.C/Arlington, Virginia area, I superimposed the geometry over Cydonia and it matched. The D&M Pyramid, the Face, the City and the Tholus geometrically matched the locations of the Pentagon, the White House, Arlington in Virginia and the area known as Anacostia in D.C.
Picture of The Cydonia region on Mars with the Luciferic Design (Washington D.C.) superimposed on it.
The result of this became very obvious;
The Washington D.C./Arlington, Virginia area is an exact geometric duplicate of Cydonia.
Now, let’s look at this in chronological perspective. The City of Washington D.C. was designed in the 1790′s, the Pentagon was built in the 1940′s and the geometry linking the Washington D.C./Arlington, Virginia area is a duplicate of the geometry of Cydonia. All of this was designed as part of a long-range plan spanning decades and centuries.
According to many estimates, the date of the artifacts at Cydonia range from 300,000 to 3 Million years old or older. If that’s the case, then how could the Freemasons, who founded the United States of America in 1776, have knowledge of Cydonia geometry at least two hundred years before the Viking Orbiter photographed Mars in 1976?
There’s only one obvious and correct answer. The Freemasons have possession of knowledge passed down through history from an ancient inter-planetary civilization that existed thousands of years before “official civilized history” supposedly began 6,000 years ago in the Middle East.
Not all Freemasons are evil. There are ones who know what is going on but they choose not to do anything just yet for their own reasons. The time is coming soon.

(source : http://www.theforbiddenknowledge.com)

SMS Graatissss tisss tisss